Deskripsi PelatihanProfesi aktor kerap menjadi salah satu profesi yang diminati dalam dunia hiburan. Peran aktor adalah menyampaikan emosi dari karakter yang diperankan di depan kamera, sehingga hal ini dapat dinikmati oleh penonton. Untuk dapat menjadi seorang aktor yang penampilannya diminati dengan baik oleh penonton, dibutuhkan kemampuan dan keterampilan berakting yang baik. Selain itu, seorang aktor juga perlu memiliki kemampuan untuk menggerakkan hati penonton lewat perubahan ekspresi dan kemampuan berbicaranya di depan dalam kelas ini, peserta akan mendapatkan materi kemampuan dasar berakting, seperti cara mengolah ekspresi dalam bentuk suara, gerak, dan rasa. Peserta juga akan mendapatkan pengetahuan tentang cara membangun karakter lewat analisis skenario, membangun chemistry dengan lawan main, dan melatih berbagai jenis emosi seperti rasa marah, bahagia, sedih, takut, dan lainnya. Setelah selesai mempelajari kemampuan dasar berakting, peserta juga akan belajar tentang cara mendapatkan peran lewat audisi, dan cara memilih peran. Selanjutnya, peserta juga akan dibekali dengan teknik-teknik untuk berbicara di depan umum, cara menghadapi tantangan ketika berbicara dengan penonton, dan cara menyesuaikan bahasa tubuh yang digunakan ketika berbicara di depan mempelajari kelas ini, peserta diharapkan mampu untuk menerapkan kemampuan berakting dan berbicara di depan umum sebagai seorang aktor dengan Umum PelatihanPeserta mampu menerapkan kemampuan berakting dan berbicara di depan umum sebagai seorang aktor sesuai dengan SKKNI pemeranan Khusus Pelatihan1. Peserta mampu menjelaskan okupasi aktor2. Peserta mampu memahami teknik-teknik yang digunakan untuk berbicara di depan umum dengan baik3. Peserta mampu mensimulasikan pelafalan dialog sesuai dengan ekspresi suara dan wajah dari karakter yang diperankan4. Peserta mampu menerapkan cara memerankan karakter dari sebuah peran yang dimainkan5. Peserta mampu menguasai teknik berbicara di depan umum sebagai seorang aktor6. Peserta mampu mensimulasikan teknik untuk mengatasi tantangan ketika berbicara di depan umum7. Peserta mampu menunjukkan kreativitas dan kepercayaan diri saat mendalami karakter atau berbicara di depan umum8. Peserta mampu menunjukkan kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal dengan lawan main atau penontonAspek Kompetensi Pengetahuan Knowledge1. Mengenal okupasi dan memahami kompetensi utama seorang aktor2. Mengenal kemampuan membentuk karakter dan membangun chemistry3. Mengetahui teknik untuk melatih akting dan ragam ekspresi dalam dunia peran4. Memahami cara mencari audisi peran casting5. Memahami teknik berbicara di depan umum6. Mengetahui tantangan yang dihadapi ketika berbicara di depan umum7. Memahami cara menampilkan bahasa tubuh yang sesuai ketika berbicara di depan umumAspek Kompetensi Keterampilan Skill1. Menguasai keterampilan berakting untuk menjadi seorang aktor2. Mampu menampilkan ekspresi lewat olah tubuh, suara, dan rasa3. Menguasai keterampilan untuk mencari audisi peran casting4. Menerapkan teknik berbicara di depan umum5. Menguasai teknik untuk mengatasi tantangan saat berbicara di depan umum6. Mampu berbicara di depan umum secara menarik7. Dapat menyesuaikan bahasa tubuh yang digunakan ketika berbicara di depan umumAspek Kompetensi Sikap Attitude1. Memiliki kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal dengan lawan main atau penonton2. Fokus terhadap pendalaman karakter yang dibangun3. Memiliki kreativitas dan kepercayaan diri saat mendalami karakter atau berbicara di depan umumKelompok Sasaran1. Minimal pendidikan SMP/sederajat2. Profesional muda/mahasiswa yang tertarik dengan bidang akting dan komunikasi3. Masyarakat umum yang ingin mempelajari akting dan komunikasi4. Memiliki gawai PC/laptop dan jaringan internet yang stabil untuk mengakses materi onlineDurasi Per SesiBab 1. Makna Akting bagi Aktor 0836 menitBab 2. Kemampuan Ekspresi 2627 menitBab 3. Kemampuan Analisis 1048 menitBab 4. Kemampuan Mengubah Diri 1820 menitBab 5. Latihan Marah, Sedih, Bahagia 1743 menitBab 6. Latihan Takut, Jijik, Terkejut 1221 menitBab 7. 5 Keunikan Aktor 0918 menitBab 8. Casting 0750 menitBab 9. Mengambil Pekerjaan 2141 menitBab 10. Pengenalan Materi Berbicara di Depan Umum 0506 menitBab 11. Pengenalan Metode NLP 1426 menitBab 12. Rahasia Teknik Berbicara di Depan Umum 0556 menitBab 13. Tantangan Seorang Pembicara 0534 menitBab 14. Tipe-Tipe Peserta 0914 menitBab 15. Cara Melatih Kemampuan Berbicara di Depan Umum 1435 menitBab 16. Kuasai Panggung dan Kendalikan Rasa Takut 2330 menitBab 17. Struktur Presentasi 0524 menitBab 18. 9 Teknik Pembukaan Saat Berbicara di Depan Umum 4613 menitBab 19. 6 Teknik Jitu Menyusun Isi Materi 2135 menitBab 20. Teknik Ilustrasi Penguat Poin Utama 0418 menitBab 21. 6 Teknik Membuat Penutupan yang Berkesan 1325 menitBab 22. Membuat Materi untuk Berbicara di Depan Umum 0300 menitBab 23. Menampilkan Bahasa Tubuh yang Elegan 2218 menitBab 24. Tips dan Trik saat Berbicara di Depan Umum 2759 menitBab 25. Rangkuman Kelas 0800 menitTotal Durasi363 menitKapasitas PesertaUnlimitedProfil Pengajar1. Fedi Nuril2. Ongky Hojanto*Ongky Hojanto merupakan founder Public Speaking Academy dan jugamseorang Public Speaker profesional dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Ia juga seorang penulis dari buku Public Speaking Mastery serta pernah mendapatkan penghargaan sebagai pakar public speaking versi Koran Kontan tahun Mingguan Konsultasi dengan Tenaga PelatihTiap Jumat, jam WIBLevel PelatihanBasic / Tingkat DasarPanduan Redeem Voucher1. Kunjungi website atau download Aplikasi Skill Academy di Play Store2. Pilih “Masuk” apabila sebelumnya sudah mendaftar akun Skill Academy atau pilih “Daftar” jika sebelumnya Anda belum pernah mendaftar akun Skill Academy3. Klik "Tukarkan" pada bagian penukaran voucher di homepage atau halaman prakerja4. Masukkan kode voucher yang sudah Anda dapatkan dari Pijar Mahir lalu klik "Gunakan Voucher"5. Setelah penukaran berhasil silakan klik ''Lihat Kelas'' atau cek pada bagian “Kelas Saya” untuk mengikuti kelasnya6. Selamat Anda dapat langsung mulai belajar dan mengikuti pelatihan di Skill AcademyKontak Lembaga PelatihanTel 021-4000-8000Email info
menyenangkan Adapun emosi menyenangkan adalah emosi marah dan cinta, lalu emosi tidak menyenangkan adalah emosi marah dan takut. Emosi – emosi tersebut akan tergambar melalui unsur visual akting dan ritme pada adegan pemain, agar penonton lebih merasakan situasi yang dramatis serta emosional disepanjang film ini.
Unduh PDF Unduh PDF Aktor berkualitas tinggi harus bekerja keras supaya bisa tampil natural. Profesional seperti demikian membaca naskah, melatih monolog, dan mengambil risiko kreatif dalam kelas akting. Dibutuhkan kerja keras untuk bisa menjadi penampil yang mengundang decak kagum. Berikut beberapa kunci dalam menjadi aktor tulen. 1 Rekam diri Anda membaca monolog atau adegan pendek. Anda bisa membeli buku monolog atau mencarinya di internet untuk menemukan beragam peran yang dapat dimainkan. Pilih satu dan latih beberapa kali sebelum merekam diri ketika membaca lantang. Saat ditonton ulang, tentukan bagian yang perlu ditingkatkan, kalimat yang terdengar bagus, dan ide untuk mengembangkannya. Kemudian, rekam kembali sampai Anda puas dengan hasilnya. Pilihlah beragam variasi monolog, bukan hanya yang paling terasa nyaman bagi Anda. Ini adalah waktu latihan sehingga tantanglah diri Anda. [1] Anda juga mungkin perlu mencoba berlatih monolog yang memiliki nada bicara berbeda-beda. Hindarilah monolog yang terkenal atau sering ditampilkan jika Anda bermaksud memakainya dalam audisi. Sebaiknya Anda bereksperimen alih-alih berusaha mencapai kesempurnaan. Terkadang, berbagai pendekatan dapat membuat monolog sangat mencolok. Apa yang terjadi jika Anda Memperlambat kalimat? Menekan kata lain? Memperpanjang jeda? Mengatakan kalimat dalam suasana hati berbeda sarkastik, ragu, penuh wibawa, arogan, dan lain sebagainya? 2 Pelajari aktor yang Anda segani. Lihat dan tonton ulang adegan favorit Anda. Seperti apa gerakan aktor tersebut? Kata apa yang ditekan di setiap baris? Apa yang dilakukan ketika tidak bicara? Jangan hanya menonton adegan, coba pelajari untuk meningkatkan keterampilan Anda. Apakah Anda akan membaca baris yang sama dengan cara berbeda? Kalau ya, bagaimana? Lihat beberapa aktor yang memainkan peran sama di YouTube, yang biasanya dari drama atau fillm Shakespeare. Bagaimana setiap aktor membuat perannya unik dan mengesankan memakai kalimat yang persis sama?[2] Ingat bahwa aktor yang Anda sukai tidak harus memiliki jenis kelamin, gender, atau etnis yang sama. 3 Berfokuslah pada diksi, atau cara berbicara. Semua aktor harus membaca dengan jelas dan penuh percaya diri. Di sinilah rekaman Anda sangat berguna karena Anda bisa mendengar kembali suara dan mengenali frasa yang tidak terucap jelas. Berfokuslah dalam berbicara jelas dalam beragam volume dan kecepatan sehingga setiap kata keluar dengan penuh kekuatan dan keyakinan. Berdirilah dengan tegak, tarik bahu ke belakang, dan naikkan dagu saat membaca demi melancarkan udara pernapasan. [3] Baca monolog atau artikel dengan lantang, tetapi tanpa berakting. Berfokuslah pada kata dan frasa yang jelas dan terartikulasi baik, serta berkecepatan tetap. Bicaralah seakan Anda memberikan ceramah. 4 Latih mengucapkan satu kalimat dalam beragam jangkauan emosi. Akting mengharuskan Anda menunjukkan rentang pengalaman manusia secara penuh sehingga latihlah pengalaman tersebut dengan permainan pendek dan peregangan emosi. Pilih satu kalimat sederhana tetapi fleksibel, misalnya "Aku cinta kamu" atau "Aku sudah lupa," dan berlatihlah mengucapkannya dengan sebanyak mungkin cara, misalnya bahagia, penuh kasih sayang, marah, terluka, penuh harap, malu-malu, dll. Lakukan di hadapan cermin, atau rekam diri sehingga bisa melihat ekspresi wajah selagi mendengar intonasi suara Anda. [4] Buat daftar emosi untuk dilatih setiap kalinya. Apakah ada emosi yang perlu dilatih lebih lanjut? Naikkan tantangan dengan mencoba beralih dari satu emosi ke emosi lainnya secara alami. Seperti apa rasanya, misalnya, ketika orang yang bahagia tiba-tiba mendengar kabar teramat buruk? Untuk jangkauan emosi kelas master, dengan ekspresi muka murni, coba tonton Patton Oswald bersama David Byrne di film pendek ini. 5 Latih "cold reading". Cold reading adalah ketika Anda diberikan naskah dan diminta memerankannya tanpa latihan; lazimnya hal ini dilakukan ketika audisi. Walau tampaknya menakutkan, latihan ini bagus untuk meningkatkan keterampilan dan merasa semakin nyaman dengan akting improvisasi, yang akan membuat Anda menjadi aktor yang lebih percaya diri. Berfokuslah untuk membaca kalimat, berlatih kilat di dalam hati, lakukan kontak mata kepada audiensi/penonton, dan utarakan kalimat. Jeda dramatis adalah sekutu Anda. Lazimnya disarankan untuk membaca dengan pelan alih-alih terlalu cepat. Ambil majalah atau koran, atau pilih cerita pendek, dan ucapkan seperti ceramah. Carilah adegan pendek atau monolog dan perankan langsung tanpa persiapan. Rekam diri dan tonton kembali untuk memperoleh umpan balik. Ini juga dapat menjadi pemanasan yang bagus, membantu Anda mempersiapkan badan dan pikiran untuk berakting. [5] 6 Paparkan diri terhadap berbagai macam karakter, peran, dan orang. Aktor terbaik serupa bunglon; mereka bisa menghilang dan membaur menjadi setiap dan semua peran. Namun, untuk melakukannya Anda perlu memiliki pengalaman luas. Selain menonton film dan teater yang wajib dilakukan, bacaan dan tulisan akan menarik titik pandang dan suara baru yang bermanfaat untuk berakting. Hal ini penting, terutama jika Anda akan mendalami peran tertentu. Masuklah lebih jauh, lakukan riset untuk sepenuhnya mendalami karakter. [6] Baca drama dan naskah, minimal satu per hari. Kalau sudah, tonton film dan catat bagaimana aktor menggambarkan teks. Pelajari karakter dan monolog terkenal. Bagaimana perkembangan dan perubahannya? Apa yang membuatnya begitu bagus? Soroti, bubuhkan keterangan, dan cari kata yang tidak diketahui untuk lebih memahami teks. [7] Iklan 1 Bacalah naskah beberapa kali. Anda perlu memahami seluruh cerita, bukan hanya peran Anda, supaya efektif. Jangan lupa bahwa pekerjaan Anda bukan untuk tampak mencolok, melainkan menjadi bagian cerita yang lebih besar. Anda perlu memahami cerita, baik tema maupun motifnya, untuk berhasil mencapainya. Setelah memahami keseluruhan cerita, beralihlah ke peran Anda dan baca lebih banyak 1-2 kali. Sekarang, berfokuslah pada peran dan kalimat karakter. Seperti apa film jika Anda harus merangkumnya menjadi 1-2 kalimat? Bagaimana dengan peran Anda? Bagaimana dengan peran Anda? 2 Selami cerita latar belakang karakter. Untuk benar-benar mendalami karakter, Anda perlu mengetahui siapa sebenarnya dirinya. Anda tidak perlu menuliskan biografi, tetapi pahami cerita dasar dan kehidupannya. Terkadang Anda bisa membahas hal ini dengan sutradara, dan terkadang Anda hanya perlu mempercayai insting Anda. Tidak usah memusingkan kedalamannya. Alih-alih, jawablah beberapa pertanyaan dasar berikut Siapa saya? Dari mana saya berasal? Ke mana saya akan pergi? Kenapa saya di sini??[8] Memikirkan beberapa fitur yang menentukan pada karakter untuk dimasukkan ke dalam penampilan Anda juga akan bermanfaat. Misalnya, cara mereka berdandan, berbicara, dan berjalan. 3 Tentukan motivasi karakter. Semua karakter, dalam hampir segala cerita, menginginkan sesuatu. Keinginan ini mendorong cerita karakter, dan dapat berupa satu hal, atau justru bertentangan. Keinginan ini mendorong karakter pada keseluruhan alur. Kemungkinan inilah faktor terpenting dari peran Anda. Keinginan karakter dapat berubah, tetapi Anda perlu mengetahuinya ketika terjadi di naskah. Sebagai latihan, coba dan pilih keinginan karakter/aktor favorit Anda. Misalnya, dalam film There Will Be Blood, Daniel Plainview sepenuhnya didorong keinginan untuk mendapatkan minyak. Setiap tindakan, tampilan, dan emosi berasal dari ketamakan yang dalam dan abadi.[9] 4 Latih kalimat Anda sampai hafal. Sebaiknya kenali kalimat Anda begitu baiknya sehingga tidak perlu diingat. Anda hanya perlu memikirkan cara Anda akan mengatakannya. Minta teman untuk memerankan peran lainnya sehingga Anda hanya perlu memainkan bagian Anda. Kalian bisa saling berbalas obrolan layaknya percakapan asli. Bereksperimen dengan kalimat. Cobalah mengutarakannya dalam berbagai cara. Bagaimana pengaruhnya terhadap adegan? Ingat kalimat sebelum menyempurnakannya. Kalau terus mencoba mengingat kalimat, Anda tidak akan bisa membuatnya terdengar alami. 5 Bicaralah dengan sutradara terkait visi karakter yang Anda perankan. Ingat bahwa Anda bertugas untuk menyajikan cerita, bukan demi diri sendiri. Bicara dengan sutradara untuk mengetahui sifat, emosi, atau ide khusus yang diinginkan dari karakter. Walaupun demikian, jangan ragu untuk juga membawakan ide pribadi Anda. Biarkan sutradara mengetahui visi Anda terhadap karakter, tetapi jangan enggan menyertakan idenya juga. Jika Anda akan ikut serta audisi, pilih arah untuk karakter yang diperankan dan berpegang teguhlah padanya. Anda tidak akan punya waktu untuk meminta saran dan mengubah karakter dalam audisi sehingga percaya saja dengan insting Anda. [10] 6 Hubungkan kepribadian dan pengalaman Anda dengan peran. Emosi dasar manusia adalah universal. Anda mungkin tidak pernah menyelamatkan umat manusia dari invasi alien, tetapi Anda pasti pernah merasa takut. Anda harus berani, dan maju di saat sulit. Temukan emosi dan pengalaman yang berhubungan dengan karakter jika Anda bingung harus berakting bagaimana. Aktor hebat menunjukkan sisi lain dirinya. Mereka bisa dimengerti dan manusiawi, bahkan jika karakter sama sekali berbeda dari aktor sebenarnya. Mulai dengan menemukan emosi dasar adegan, seperti bahagia, sesal, kesedihan, dll. Kemudian, lanjutkan dari sana. Iklan 1 Berlatih adegan pendek bersama teman. Anda bisa menuliskan adegan sendiri atau menyadurnya dari buku. Anda bahkan bisa mencari naskah lewat internet dan mereka ulang film atau serial televisi favorit. Cara terbaik untuk berlatih adalah dengan berakting. Jadi, ajak teman dan bekerja sama untuk meningkatkan keterampilan. YouTube telah menciptakan pasar untuk video atau adegan pendek dan menyenangkan. Cobalah buat serial web pendek bersama teman. Kalau memungkinkan, rekam sesi latihan, atau minta teman menonton Anda dan memberikan saran demi meningkatkan keterampilan Anda. 2 Ikuti kelas akting. Jika ingin menjadi aktor, belajarlah. Perhatikan tidak hanya guru, tetapi juga murid lainnya. Anda bisa mempelajari sesuatu dari orang lain, walaupun tidak setuju dengan pilihan aktingnya. Pikirkan bagaimana Anda akan memainkan setiap peran, dan belajar dari kesuksesan dan kegagalan rekan sekelas. Anda bisa memainkan peran nantinya bersama teman sekelas, dan rezeki Tuhan siapa yang tahu. Bersikap baik dan mendukung kepada teman sekelas; mereka akan membentuk komunitas akting seiring perkembangan Anda. 3 Ikuti kelas improvisasi untuk meningkatkan reaksi Anda. Improvisasi merupakan keterampilan krusial, bahkan jika Anda tidak berencana melakukan komedi improv. Alasannya, improvisasi memaksa Anda bereaksi dalam beragam situasi, dan tetap mendalami karakter. Akting tidak hanya sekadar menyampaikan naskah; akting juga mencakup pendalaman karakter apa pun yang terjadi di panggung atau lokasi syuting. [11] Beberapa teknik berakting seperti teknik Meisner pada dasarnya adalah menjadi aktor yang mampu berimprovisasi, memainkan insting, dari momen ke momen, di luar kepala semaksimal mungkin. Jika Anda tidak bisa membayar kelas akting, Anda dan beberapa teman bisa mencari permainan improvisasi di internet. Gunakan untuk berlatih di rumah Anda. 4 Keluarlah dari zona nyaman dengan beragam jenis akting. Jangan mengurung diri dalam satu tipe peran atau genre. Hal ini tidak hanya mempersulit Anda menemukan pekerjaan, tetapi membatasi set keterampilan dan mencegah perkembangan Anda sebagai aktor. Apa pun yang menempatkan Anda di depan penonton, dari film, iklan, drama, atau bahkan komedi berdiri, dapat membantu Anda melatih keterampilan akting. Paul Rudd memulai hidupnya sebagai DJ di acara pernikahan sebelum mendapatkan pekerjaan akting, tetapi memakai waktunya untuk berinteraksi dengan audiensinya. Komedi berdiri pada dasarnya adalah pertunjukan solo, dan Anda perlu menuliskan dan menampilkan bahan buatan sendiri, yang menjadikannya peluang sangat bagus untuk latihan. Bahkan jika Anda ingin menjadi aktor film, cobalah tampil di drama. Waktu yang didedikasikan dalam satu peran dan kebutuhan konsistensi sangat berharga bagi seorang aktor. [12] 5Ikutilah segala jenis film atau teater yang bisa Anda temukan. Bahkan jika Anda tidak berakting, mulailah membuat koneksi dengan orang yang bisa membantu Anda naik panggung. Tempatkan diri di pekerjaan yang menghubungkan Anda dengan sutradara, produser, dan aktor lainnya, bahkan jika hanya sebagai bawahan biasa. Klisenya, “orang menggunakan jasa orang.” Bukanlah resume atau surel nirwajah yang memberikan peran akting besar kepada Anda. Anda perlu memperluas silaturahmi dan jaringan relasi ketika tidak berakting.[13] Iklan Tinggalkan emosi Anda. Jernihkan pikiran dan berfokus pada karakter. Siapkan notes selagi latihan untuk membantu Anda mengingat kesalahan yang dilakukan, atau semua ide yang diberikan sutradara untuk meningkatkan akting Anda. Percaya dirilah ketika berakting. Jika Anda gugup saat berakting di depan orang lain, bayangkan saja keluarga Anda duduk di depan Anda. Benar-benar dalami peran Anda, anggaplah Anda adalah karakter asli, dan bukan diri sendiri. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Untuksaat ini, Anda masih perlu belajar dan mengikuti audisi agar bisa menjadi aktor/aktris. 2. Bacalah buku yang membahas cara berakting. Selain untuk menyiapkan diri dan menambah pengetahuan, membaca buku dan mempelajari teknik berakting berguna meningkatkan kemampuan berakting untuk menjadi aktor atau aktris.